Selasa, 26 April 2011

Profil Perusahaan


PT Elnusa, Tbk. didirikan sebagai PT Electronika Nusantara berdasarkan Indonesia Corporate Establishment Act No.18, tanggal 25 Januari 1969. PT Elnusa, Tbk. merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Pertamina dan satu-satunya perusahaan nasional yang mengeksplorasi minyak dan gas.  

Perkembangan Terkini PT Elnusa, Tbk.
2005 - PT Elnusa mengakusisi PT Purna Bina Nusa yang bergerak dibidang pipa minyak.
2006 - PT Elnusa mendirikan PT Jabar Energy untuk mengatur sumber energi berpotensi dan PT Jabar Telematika untuk mengatur layanan telematik potensial di Jawa Barat.
2007 - PT Elnusa mengakusisi 25% dari Elnusa Trustar Ramba Ltd. PT Elnusa sekali lagi merekonstruksi dirinya, mengganti statusnya dari Perusahaan Induk menjadi Perseroan dengan mengkonsolidasi empat anak perusahaan; PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drlling Services, PT Sinar Riau Drillindo, dan PT Elnusa Workover Services. PT Elnusa telah secara resmi menjadi perusahaan gabungan hulu minyak dan gas pertama dan terbesar dan pertama di Indonesia. Bisnis anak perusahaan yang berbasis data lainnya yang dikonsolidasi secara horizontal; PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom menjadi PT Sigma Cipta Utama.
2008 - PT Elnusa telah secara resmi menjadi PT Elnusa Tbk., setelah disepakati oleh Bapepam-LK sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia dengan kode ELSA.
2009 - PT Elnusa Tbk. menjual kepemilikannya terhadap PT Jabar Energy dan PT Jabar Telematika. PT Elnusa, Tbk. menjual semua kepemilikannya atas PT Infomedia Nusantara untuk mendedikasikan dirinya sebagai perusahaan jasa gabungan hulu minyak dan gas.

Board of Directors PT Elnusa, Tbk.
President Director                   :  Suharyanto
Director                                   :  Suryadi Oemar
Director                                   :  Muhammad Jauzi Arief
Director                                   :  Lucy Sycilia

Analisis Grafik

Dari grafik return saham, dapat diperoleh kesimpulan bahwa return saham mengalami pergerakan fluktuatif yang pada masa-masa tertentu mengalami kenaikan atau penurunan secara signifikan. Namun secara keseluruhan, return saham Elnusa cenderung menurun. Sedangkan return pasar IHSG dan LQ45 juga menunjukkan pergerakan fluktuatif, tetapi tidak ada pergerakan yang terlalu drastis seperti return saham. Hal ini dipengaruhi oleh return saham, sehingga apabila return saham meningkat, return pasar IHSG dan LQ45 juga akan meningkat.

Analisis Regresi

Berdasarkan analisis regresi, diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = α + βx
Y         =  Return saham
α          =  Alpha/intercept
β          =  Beta (koefisien regresi)
x          =  Return pasar
Dari hasil analisis regresi dapat dilihat hubungan antara variabel dependen (return saham/Ri) dan variabel independen (return pasar/Rm) dilihat dari intercept dan koefisien variabel βx.
Beta adalah ukuran dari sensitivitas pergerakan return saham karena pergerakan return pasar. Beta menunjukkan korelasi antara pergerakan harga satu saham dengan pergerakan pasar secara keseluruhan. Semakin tinggi beta, maka semakin sensitif saham tersebut terhadap perubahan pasar. Oleh karena itu, investor harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap beta saham.
§  Jika beta = 1, artinya return saham itu bergerak sama persis dengan return pasar.
§  Jika beta > 1, artinya pergerakan return saham lebih tinggi dibandingkan dengan return pasar.
§  Jika beta < 1, artinya pergerakan return saham lebih rendah dibandingkan dengan return pasar.
Kami menghitung regresi menggunakan program Microsoft Excel dan kemudian memperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Analisis Regresi IHSG

Y = -0.000143784 + 0.126521044 x
Dari persamaan di atas, diperoleh alpha sebesar -0.000143784, sedangkan koefisien regresi yang mewakili nilai beta IHSG adalah sebesar 0.126521044. Jika return pasar bernilai tetap atau tidak ada pergerakan, maka return saham bernilai -0.000143784. Setiap kenaikan 1% return pasar IHSG, maka akan menaikkan 0.126521044% return saham Elnusa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengaruh return pasar IHSG terhadap return saham adalah positif. Beta saham Elnusa sebesar 0.126521044 menunjukkan nilai kurang dari 1, artinya pergerakan return saham lebih kecil dari pergerakan return pasar IHSG. Semakin besar beta, semakin peka return saham terhadap perubahan return pasar, dan semakin berisiko pula saham tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa return saham Elnusa tidak cukup peka terhadap perubahan return pasar dan tidak terlalu berisiko.

Analisis Regresi LQ45

 
Y = -0.0000420201245669281 - 0.0330939341317233 x
Dari persamaan di atas, diperoleh alpha sebesar -0.0000420201245669281, sedangkan koefisien regresi yang mewakili nilai beta LQ45 adalah sebesar -0.0330939341317233. Jika return pasar bernilai tetap atau tidak ada pergerakan, maka return saham bernilai -0.0000420201245669281. Setiap kenaikan 1% return pasar LQ45, maka akan menurunkan 0.0330939341317233% return saham Elnusa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengaruh return pasar LQ45 terhadap return saham adalah negatif. Beta saham Elnusa sebesar -0.0330939341317233 menunjukkan nilai kurang dari 1, artinya pergerakan return saham lebih kecil dari pergerakan retun pasar LQ45. Semakin besar beta, semakin peka return saham terhadap perubahan return pasar, dan semakin berisiko pula saham tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa return saham Elnusa tidak cukup peka terhadap perubahan return pasar dan tidak terlalu berisiko.

Pengujian Hipotesis

1.      Hipotesis
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return pasar terhadap return saham Elnusa.
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara return pasar terhadap return saham Elnusa.
2.      Pengambilan Keputusan
Ha: β > 0, atau Ho:  β = 0 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan α = 5% maka untuk menentukan apakah ada pengaruh signifikan dari return pasar IHSG dan LQ45 terhadap return saham perusahaan.
Dari perhitungan regresi tersebut untuk return pasar IHSG terhadap saham Elnusa diperoleh hasil koefisien (β) = 0.126521044 > 0 maka Ha diterima Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara return pasar IHSG terhadap saham Elnusa.
Dari perhitungan regresi tersebut untuk return pasar LQ45 terhadap return saham Elnusa diperoleh hasil koefisien (β) = -0.0330939341317233 < 0 maka Ha ditolak Ho diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara return pasar LQ45 terhadap return saham Elnusa.